postingan

Jumat, 26 Februari 2010

MAKALAH BUNGA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Dasar Teori
Bunga merupakan alat perkembangbiakan pada tumbuhan Angiospermae. Masalah homologi dan evolusi morfologi bunga diteliti oleh Wolff dan goethe pada abad 18 dan 19. Para peneliti lain menyatakan bahwa organ bunga merupakan turunan langsung dari helaian daun. Dan pendapat sekarang daun dan batang merupakan unit tunggal disebut shoot.
Bunga terdiri atas aksis (sumbu), dan muncul organ bunga. Bagian sumbu yang mempunyai ruas (internodus) terdapat tangkai bunag yang disebut pedisel. Bunga mempunyai macam organ.
Pada makalah ini, diharapkan dapat menjelaskan berbagai bagian bunga, perkembangbiakan dan mengetahui berbagai tipe kantong embrio.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja bagian – bagian dari bunga?
2. Apa fungsi bunga?
3. Bagaimana perkembangan pada bunga?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui fungsi bunga
2. Untuk mengetahui bagian dari bunga beserta perkembangannya.


A. Struktur Bunga, Bagian Bunga, dan Susunannya.
1. Struktur bunga.
a. Bunga terdiri dari sejumlah bagian steril dan bagian reproduktif atau fertile yang melekat pada sumbu, yakni dasar bunga atau reseptakulum.
b. Bagin sumbu yang merupakan ruas batang yang diakhiri oleh bunga dinamakan tangkai bunga / pedisel.
c. Bagian steril dari bunga terdiri atas sejumlah helai daun kelopak / sepal, dan sejumlah helai daun mahkota atau petal.
d. Keseluruhan sepal dalam bunga disebut kaliks, dan keseluruhan petal disebut korola. Bersama-sama disebut perhiasan bunga / periant.
e. Kaliks dan korole bersama-sama disebut perhiasan bunga / priant.
f. Bagian produktif adalah benang sari atau stamen (mikrosporofil) dan daun buah (karpel) / (megasporogfil)
2. Bagian bunga dan tempatnya berturut-turut dari tepi luar bunga ke bagian tengah.
a. Kalils : keseluruhan sepal dalam bunga
b. Korola : keseluruhan petal
c. Andresium : keseluruhan stamen
d. Ginesium :nkeseluruhan karpel

Susunan bunga pada reseptakulum mengikuti spiral / tersusun karangan dan keduanya bias ditemukan pada bunga yang sama.
a. Daun bunga saling berdekatan dan bebas. Ada 2 :
1. Bila pelekatan terjadi pada jenis daun bunga yang sama, disebut kohesi.
2. Bila pelekatan terjadi antara 2 karangan berbeda, disebut adnasi.
b. Stamen terdiri dari tangkai sari (filamen) dan bagian distal terdapat kepala sari atau antera.
c. Pada antera terdapat 2 bagian, masing-masing berkeping 2.

B. Sepal dan Petal
Ciri-ciri / sifat :
1. Sepal dan petal mengalami pertumbuhan ujung, tepi dan interkalar.
2. Struktur luar sepal dan petal seperti struktur daun
3. Pada perampang melintang terdiri dari epidermis abaksial dan adaksial yang membatasi ¾ sel isodiamatris yang terdiferensiasi sel memanjang disertai banyak ruang antar sel, di dalamnya terdapat berkas pengangkut.
4. Mesofil kurang termodifikasi dibandingkan daun hijau, namun dapat juga terdapat idioblas seperti sel berisi Kristal.
5. Sepal biasanya berwarna hijau dan berfotosintetis, sedangkan rambut dan stomata pada sepal / petal.
6. Warna petal akibat kromoplas yang mengandung karotenoid dan cairan vokuola yang mengandung flavonoid (antosianin) dan kondisi pengubah PLI cairan vakuola.
7. Diding anti klimal dari epidermis petal dapat bergelombang / beralur intrernal.
8. Dinding luar berbentuk korvelas / berupa popila. Pada popila tergetas, lapisan kutikula tebal dan membentuk lipotan.


C. Benang Sari
· Kebanyakan angiospermae memiliki kepala sari yang tertranpor angin dengan 2 ruang sari (lokulus) dalam setiap cuping kepala sari jadi berjumlah 4.
· Filamen berstruktur sederhana terdapat sebuah berkas pengangkut yang bersifat amfikribal di sepanjang filament dan berakhir pada korektivum. Pada bunga Rhoeo discolor ditemukan rambut filament.
· Diding antera terdiri dari bebarapa lapisal sel yang erupakan sel parietal priner kecuali epidermis dua lapisan yang terpenting endotesium (di bawah epidermis) dan tapetum (berbatasan dengan lokulus antera).
· Pengerusan defferensial, ketika antera mematang memudahkan terjadinya celah untuk menyebarkan serbuk sari. Untuk membuka antera dimulai pada celah / stanium atau stomata yang tidak berfungsi.
· Untuk membebaskan benang sari lewat stonium tumbuh dapat memiliki pori disisi latera / di ujung cuping antera.

D. Serbuk Sari
· Hasil mikroporogenesis adalah miksropora / butir serbuk sari, butir dapat berupa bersimetri radial / bilateral pada diding di bagian yang kurang kuat disebut aperatur, ada yang buat cporil dan memanjang kelpi.
· Waktu serbuk sari berkecambah, tabung polen akan muncul melalui apertur.
· Diding butir sari terdiri dari dua lapisan uatama.
a. Intin yang lunak bagian dalam.
b. Eksin yang keras di sebelah luar.
Eksin terbagi menjadi 2 bagian yang tidak berlaku di sebelah dalam (neksin) dan bagian yang menunjukkan pola lakukan di sebelah luart (seksin).

E. Karpela
· Pada bunga ditemukan satu helai karpel / lebih. Jika terdapat 2 karpel atau lebih maka karpel dapat lepas dari yang lain (ginesium apokarp, contoh bunga mawar). Karpel berlekatan dengan bermacam-macam (genessium sinkarp, contoh tomat dan pepaya).
· Dalam pembentukannya menjadi genedium. Karpel dianggap melipat sepasang tepinya sehingga sisi adaksial di dalam ruang tertutup dan tepinya saling melekat.
· Pada ginesium sinkarp, ada dua cara pelekatan karpel, yaitu :
- Karpel pelekatan dengan kondisi terlipat
- Karpel pelekatan pada kondisi tidak terlipat.
· Pada ginesium biasanya dapat dibedakan menjadi :
a. bagian bawah yang fertile yakni bakal buah (ovarium)
b. Bagian tengah yang fertile yakni tangkai putik / stilus. Dan bagian paling ujung yaitu kepala putik/ stigma.
F. Bakal Buah
· Bakal buah dibedakan dinding bakal buah dan ruang bakal buah.
· Bakal biji terdapat pada daerah dinding bakal buah dalam (adaksial) disebut plasenta.
· Setiap karpel memiliki plasenta.
· Plasenta ditemukan dari asalnya, dibedakan menjadi :
1. Plasenta marginal (tepi)
2. Plasenta laminar (agak jauh dari tepi)
3. Plasenta pariental : tejadi pada ginesium yang pelekatan karpelnya secara marginal dan ada 1 ruang ginesium.
4. Plasenta sentral : jika sekat pemisah hilang, maka terjadi plesenta ditengah.

G. Tangkai Dan Kepala Putik
· Tangkai putik merupakan bagian karpel yang memanjang ke atas, kearah distal.
· Pada ginesium sinkarp, tangkai putik berasal dari semua karpel, yang dapat bersatu atau dapat terpisah.
· Stilus dapat berongga / padat. Banyak terdapat pada angiospermae. Stilusnya padat dan jaringan tengah terspesialisai menjadi jaringan transmisi yang memasok zat hara bagi tabung sari yang tumbuh melaluinya. Ujung distal tangkai putik termodifikasi sehingga menghasilkan lingkungan yang baik bagi pengecambahan butir sari.

H. Bakal Biji Dan Kantung Embrio
· Setiap bakal biji atau ovulum melekat pada dinding ovarium dengan adannya tangkai bakal biji atau funikulus yang mengandung sati berkas pembuluh.
· Bakal biji terdiri dari jaringan ditengah atau nuselus, dilingkari oleh intergumen bermuara di pori disebut mikropil. Nuselus, intergumen dan funikulus berhubungan disebut kalaza, terletak berhadapan dengan mikropil. Tabung sari tumbuh melalui mikropil di saat fertilisasi.
· Pembentukan megasfora melalui peristiwa sel induk megasfora disebut megasforogenesis. Megasfora yang juga disebut kantung embrio akan berkecambah dengan terjadinya mitosis pada intinya, yang akhirnya memberikan kantung embrio dewasa yang berinti delapan.
· Kantung embrio dibagi menjadi tiga yaitu :
1. Kantong embrio monospora
Yang termasuk kelompok ini adalah kantung embrio yang dalam proses megasporogenesis sporogen menghasilkan satu inti kantung embrio.
Terdiri dari 2 tipe :
a. Tipe polygorum dengan kantung embrio 8 inti.
Tipe ini mempunyai 4 megaspora yang berbada perkembangan, tetapi hanya satu yang terjauh dari mikropil menjadi kantong embrio.
Contih : Nicotiana tabacum
b. Tipe ocnothera dengan kantong embrio 4 inti.
Tipe ini sporogem membelah mitosis 2 kali sehingga berbentuk 4 inti.
Tipe ini menghasilkan inti endosperm diploid, bukan triploid.
2. Kantong embrio bispora – tipe allium.
Sel sporogen engalami pembelahan meiosis pertama dan menghasilkan 2 sel.
Contoh : Allium cepa dan Scilla.
3. Kantong embrio tetra spora – tipe adoxa
Dikelompokkan menjadi 2 tipe yaitu :
a. Tipe adoxa
Contoh : Sambucus, Ulmus, Tulipa.
b. Tipe fritillaria

Tidak ada komentar:

Posting Komentar